Fluttershy - Move Tool

Thursday, April 18, 2013

Wedding Preparation ==> "Pengurusan Surat Nikah"

Dari awal persiapan pernikahan, pusingnya tertuju untuk urusan kelengkapan pesta. Tapi urusan yang paling penting untuk menikah malah baru diurus sekarang-sekarang ini, hihihi.. mepet banget sih. Aku sendiri baru jalan ngurus pengantar nikah ke RT/RW setelah Mon kelar urus berkas kelengkapan surat nikah di Jakarta. Ih uda kebayang aja kalau urus surat-surat begini sendiri itu bakalan repoooot banget.

Paket dokumen dari mon uda datang, aku langsung bergegas nemuin Pak RT. Kirain gampang aja nemuin si Bapak satu itu, ternyata ampyuun susahnya, jarang ada di rumah. Sekalinya ketemu sama istrinya aja, ya udah deh titip pesen dibikinin surat pengantar nikah. Tiga hari kemudian, kembali lagi ke rumah Pak RT dan jadilah surat pengantar nikahku, langkah selanjutnya minta tanda tangan ke Pak RW. Ih lagi-lagi ga ketemu langsung sama Pak RW nya, jadi ninggal surat lagi, baru besok paginya bisa diambil.

Pagi-pagi banget udah ketok-ketok rumah Pak RW, untungnya belum berangkat kerja tuh si Bapak. Setelah surat ditandatangani, pede deh langsung ke kelurahan. Di kantor kelurahan itu aku nemuin pak Modin ( ini bukan namanya yah yang Modin, tapi ini jabatan, semacam orang yang membantu urus surat-surat nikah ke KUA sih menurutku). Dengan bantuan pak Modin ini, aku cuma pasrahkan seluruh dokumen yang menjadi persyaratan mengurus surat nikah di KUA dan menyerahkan biaya administrasi. Beberapa waktu ke depan, aku diharuskan datang ke KUA sendiri untuk keperluan memeriksa kebenaran data di berita acara pernikahan. Iya, semua harus dicek termasuk ejaan, huruf dan tanggalnya, jangan sampai salah satu huruf pun, karena data itu akan dimasukkan ke buku nikah suami-isteri, kalau sampai ada yang salah bakal sulit pengurusannya, begitu kata pak Modin.

Sebenarnya, untuk cek data di KUA ini harus datang sendiri orang yang bersangkutan, yakni calon suami-istri dan wali nikahnya, kebetulan wali nikahnya adalah Papaku sendiri. Wew mulai puyeng deh ngatur jadwalnya, Mon ga bisa datang dalam waktu dekat karena ga bisa cuti dan Papa juga yang kerja di Surabaya sama sibuknya dengan Mon. Akhirnya ngerayu Pak Modin deh, untuk Mon boleh datang maksimal 2 hari sebelum pernikahan, untuk Papa ya mau ga mau ijin kerja dulu ya Pah..


No comments:

Post a Comment