Fluttershy - Move Tool

Sunday, September 1, 2013

"Dhita & Bayu Wedding Review" ==> Part 2

Prosesi pernikahan hari kedua...

19 Juni 2013    Akad Nikah

Persiapan acara dimulai sejak pagi hari, akad nikah direncanakan berlangsung pada pkl. 12.30 WIB, kenapa jam segitu..? ini sudah termasuk dalam perhitungan jawa, ketemu waktu terbaiknya jam segitu. Aku mulai panik sendiri sih di hari itu, pikiran udah campur aduk, takut ada hambatan-hambatan yang mengganggu.

Mbak Chandra sudah mulai ngerias sekitar jam 9 pagi, sementara mbak Nuke, adiknya mbak Chandra berangkat ke Lovender Guest House untuk ngerias Mon dan keluarga. Beberapa keluarga sudah pada datang lebih awal, jadi di rumah cukup penuh orang yang menambah perasaan jadi ga karuan. Alhamdulillah, sambil ngerias, mbak Chandra bolak-balik ngingetin aku supaya ngga tegang, banyak senyum dan istighfar..

Tu kan... wajah aku keliatan ngga santai banget.. hehe..

Mungkin kekhawatiranku karena di hari yang sama ternyata juga ada wisuda beberapa universitas, kabarnya macet dimana-mana..
Hingga mendekati waktu akadnya, terbukti Pak Endro MC kejebak macet, mon juga sedikit terlambat, parahnya, saksi nikah dari Mon belum ada ditempat juga gara-gara kena macet, petugas KUA sudah berkali-kali nanyain apa akad sudah bisa dimulai. Kata Mon, saat itu dia tegang banget, entah mau gimana lagi. Alhamdulillah sahabat Mon dari Jakarta sudah datang, mau ga mau dia ditarik jadi saksi pernikahan kami.

Mon yang berwajah tegang menjabat tangan Papito. Iya papito sendiri yang akan menikahkan, tidak diwakilkan. Mon tidak membawa contekan ijab kabul apapun, wow.. super pede atau nekat itu yah? Mantap! Aku menunggu selesainya ijab kabul sambil terus berdoa di kamar, iya.. kami tidak duduk berdua, kan katanya belum muhrim, kalau sudah jadi istri baru boleh ketemu. Ijab Kabul sempat diulang sekali, saat itu aku pengen nangis rasanya, diulang karena mon narik napas dulu sebelum bicara bukan karena salah pengucapan.  di kesempatan kedua, Mon dengan mantap dan tegas menerima nikah dan kawinnya Dhita Yutantri dengan mas kawin seperangkat alat sholat serta perhiasan emas seberat ... gram, Tunai! Alhamdulillah. Terharu banget.. I'm officially Mrs. Bayu Kristian Nugroho.

dhitayutantri.blogspot.com

19 Juni 2013    Temu Manten

Tidak lama setelah selesai akad, kami berganti baju panggih, kami kembali berpisah sebentar karena akan melaksanakan acara panggih atau temu manten. Sekilas, kami dijelaskan oleh mbak Chandra tentang urutan-urutan acara panggih ini, aku coba jelaskan satu-persatu yah.. ini aku ambil dari berbagai sumber.


  • Pengantin pria diarak dari rumah singgah, setelah tiba di rumah pengantin wanita, diserahkan pisang sanggan oleh wakil keluarga pengantin pria kepada pihak pengantin wanita. Pisang sanggan tersebut adalah sesisir pisang raja yang ujungnya dibeli kertas warna emas. Pisang yang besar, bersih (gedhang ayu) dan telah masak bermakna harapan kebahagiaan bagi kedua mempelai dalam kehidupan serta keikhlasan orang tua untuk saling berbesan.

  • Temu kembar mayang, rangkaian janur yang indah. Maknanya sebagai perlambang terbentuknya keluarga baru, pengantin harus menjaga keutuhan rumah tangga dari berbagai hambatan, menjadikan rumah tangganya indah.



  • Kedua pengantin bertemu, masing-masing membawa gulungan daun sirih untuk prosesi balangan. Balangan atau melempar daun sirih yang diikat ini melambangkan cinta kasih dan kesetiaan atas perjodohan yang telah diikat dengan tali suci.


  • Kedua pengantin bersalaman, kemudian pengantin wanita bersimpuh di hadapan pengantin pria untuk prosesi Wiji Dadi. Pengantin pria menginjak telor, kemudian pengantin wanita membasuh dan membersihkan kaki suaminya. ini melambangkan suami yang bertanggung jawab dan istri yang taat melayaninya. Kemudian pengantin wanita berdiri dibantu pengantin pria dan berdiri disebelah kirinya, melambangkan kehidupan rumah tangga dan semua permasalahannya dilalui bersama.




  • Sinduran, yakni kain berwarna merah  yang tepinya berwana putih bermotif liku-liku. kain ini diletakkan di pundak kedua mempelai dan di pegang oleh ayah di depan mempelai, sedangkan ibu memegang pundak mempelai dari belakang. maknanya adalah pengantin pria telah diterima di keluarga serta ayah dan ibu membimbing kedua mempelai mengarungi lika-liku hidup dan mencapai bahagia.


  • Bobot Timbang. Kedua mempelai duduk di pangkuan ayah mempelai wanita sebagai tanda kasih sayang orangtua terhadap anak dan menantu. Ibu akan bertanya pada ayah: “ abot endi pak?” (berat mana pak? Dan ayah menjawab: “padha abote” (sama beratnya), perlambang kasih sayang terhadap anak dan mantu sama besarnya, tidak membeda-bedakan. Selanjutnya ayah memegang bahu kedua mempelai untuk didudukkan di pelaminan.


  • Kacar kucur yakni pengantin pria memberikan ‘lambang harta’ dengan cara dikucurkan pada pangkuan pengantin wanita yang dibawahnya dialasi dengan kain ‘Lambang harta’ yang terdiri dari beras dan uang logam sebagai simbol rejeki yang melimpah. Diusahakan isinya jangan sampai tercecer, karena tercecer melambangkan sikap yang boros. Selanjutnya mempelai wanita menyerahkan ‘lambang harta’ yang sudah diikat kepada Ibu, hal ini mempunyai makna wujud bakti seorang anak memberi apabila orang tua membutuhkan.


  • Dahar kembul dan ngunjuk tirto wening. Saling menyuapi dan minum bersama satu sama lain yang melambangkan kedua mempelai akan hidup bersama dalam susah maupun senang.





  • Mapag besanOrangtua mempelai wanita menjemput orangtua mempelai pria, di depan rumah. Melambangkan kerukunan keluarga kedua mempelai, kemudian orang tua bersama-sama berjalan (bapak menggandeng bapak besan , dan ibu menggandeng ibu besan) menuju pelaminan untuk menerima sungkem dari anak-anaknya.


  • SungkemanKedua pengantin bersimpuh memohon restu dari masing-masing orangtua. Pertama ayah dan ibu pengantin wanita, kemudian baru ayah dan ibu pengantin pria. Ini sebagai tanda bakti anak kepada orang tua yang telah membesarkannya hingga dewasa, anak memohon ampun atas kesalahannya dan memohon doa restu supaya dalam membina rumah tangga selalu bahagia dan sejahtera.


  • Bubak kawah. merupakan simbol yang melambangkan orang tua yang baru melaksanakan mantu pertama. dalam bubak kawah ini ada pikulan yang dibawa oleh saudara laki-laki, isinya beberapa alat rumah tangga yang ukurannya kecil, kemudian setelah berkeliling di depan para undangan, isi pikulan dapat diperebutkan.





Nah kira-kira itu detail acara panggih atau temu manten yang aku dan mon jalankan, mohon maaf kalau ada yang salah nih informasinya, maklum, ngertinya cuma sedikit sih.. hehe...







dhitayutantri.blogspot.com



To be continued...





1 comment:

  1. Sudah punya rencana nikah tapi masih bingung cari wedding organizer yang tepat? Kami dari HIS BALAI SARTIKA kami sudah menyediakan all in package jadi anda tidak perlu repot cari vendor lain karena semua sudah kami yang handle.
    All in package include:
    - Gedung (FULL AC & FULL KARPET)
    - Catering
    - Dekorasi
    - Rias & Busana
    - Bridal
    - Entertainment
    - Photography
    - Wedding Organizer
    - Bonus (MC, WEDDING CAR, HONEYMOON KE JEPANG, LOGAM MULIA)

    For more info and detail:
    Marketing & wedding consultant
    Zulfa 089611648377 (WA)

    ReplyDelete